Kala itu, Cranmore bersama lima orang temannya melakukan pendakian di bukit Temescal Canyon menuju puncak Skull Rock.
Jakarta-Seorang pendaki bernama Kai Cranmore disebut menjadi salah satu sosok pertama yang melihat titik kebakaran Los Angeles Amerika Serikat (AS). Karena pada kejadian itu, Cranmore tengah melakukan pendakian sehari di bukit dekat Pacific Palisade.
Kejadian itu terjadi pada Selasa, 7 Januari 2025 lalu. Kala itu, Cranmore bersama lima orang temannya melakukan pendakian di bukit Temescal Canyon menuju puncak Skull Rock. Puncak itu memberikan pemandangan Pacific Palisades dan lautan.
Dijelaskan bahwa ramalan cuaca hari itu menyatakan akan terjadi angin kencang. Namun, kelompok pendaki itu tidak khawatir karena mereka berpengalaman dan sering memanjat tebing bersama-sama hingga ada kejadian yang tak terduga.
Berawal dari Mencium Bau Asap
Sesampainya di Skull Rock, Cranmore bersama teman-temannya melakukan meditasi. Keenamnya duduk di atas batu dengan mata tertutup.
Sesekali mereka akan berbicara untuk berbagi apa yang tengah dirasakan. Sampai akhirnya Mike teman Cranmore, berucap ia mencium bau asap.
“Kami mengekspresikan apa yang kami rasakan (seperti) saya akan berkata ‘saya merasakan gravitasi menarik ke bumi’ atau ‘saya merasakan napas saya’. Dan teman saya Mike berkata ‘saya mencium bau asap’,” ujar Cranmore melansir detik.com dikutip dari laman Backpacker Magazine, Rabu (15/01/2025).
Mendengar hal tersebut, para pendaki lalu membuka mata dan melihat ke belakang. Di sana, sudah ada gumplan asap tebal mengepul dari atas bukit berjarak 50 meter ke arah mereka.
Asap itu berasal dari apa yang kemudian dikenal sebagai kebakaran Palisades atau Kebakaran Los Angeles (LA). Melihat hal itu, Cranmore dan teman-teman bergegas menjauh dari kobaran api yang mulai membesar.
Ia langsung menuruni batu, memakai sepatu yang sebelumnya dilepas, dan mulai berlari menghindari api. Secarra naruliah, ia juga mengeluarkan ponselnya untuk mendokumentasikan kejadian itu.
Saat berbelok di sudut jalan, para pendaki itu berhenti dan menoleh ke belakang. Mereka melihat Skull Rock, yang sebelumnya dijadikan tempat meditasi dilahap api setinggi kurang lebih 4,5 meter.
Dari video yang direkam Cranmore terlihat bila kelompok itu berlari melewati semak-semak dan sesekali memanjat formasi bebatuan. Saat mereka berlari, para pendaki saling mengingatkan banyak bebatuan di jalan.
Hal itu diperlukan agar mereka terus berhati-hati dan mengurangi konsekuensi pergelangan kaki terkilir. Mereka tak memilih memadamkan api dan hanya melarikan diri.
“Itu adalah pertarungan atau pelarian penuh. Anda tidak bisa memadamkan api, jadi itu hanya pelarian murni (penyelamatan diri),” kisahnya.
Ikut Jadi Korban Kebakaran LA
Cranmore dan teman-temannya mulai melambat usai mencapai sungai kecil di bagian bawah ngarai. Selama perjalanan turun, mereka juga bertemu beberapa orang yang masih mendaki.
Tak ragu, para pendaki ini memperingatkan mereka tentang kebakaran. Namun, tak semua orang mendengarkannya, beberapa tetap mendaki karena ingin melihat kebakaran itu.
“Kami telah melakukan upaya yang semestinya untuk menasehati mereka agar menjauh,” ujar sosok yang sudah tujuh tahun tinggal di LA itu.
Saat sampai area parkir, sudah ada mobil pemadam kebakaran. Di titik itu, Cranmore baru bisa berpikir jernih bila aksi yang dilakukannya adalah hanya untuk bertahan hidup.
“Saat itu, kami tidak benar-benar memikirkan bagaimana api kecil bisa membesar. Satu-satunya pikiran di benak saya adalah bagaimana bertahan hidup dan keluar dari sana,” ungkapnya.
“Namun, pikiran saya benar-benar terpukau (karena) api itu terus membesar dan menelan korban nyawa,” imbuhnya lagi.
Tiga hari setelah kejadian mengancam nyawa, Cranmore baru benar-benar mencerna sebesar apa api yang disaksikannya. Ia mengenal beberapa orang yang terkena dampak kebakaran di LA.
Termasuk teman-temannya yang ikut mendaki kala itu. Beberapa orang diharuskan untuk mengungsi, bahkan seorang kerabatnya yang tinggal di Topanga Canyon kehilangan rumah mereka.
“Saya di sini demi teman-teman saya dan saya pikir ini adalah (waktu) di mana semua orang perlu bersatu dan menjadi kuat,” tutup Cranmore.
Update Terbaru Kebakaran Los Angeles
Sebagai informasi, kebakaran hutan di Los Angeles dikabarkan telah menewaskan sedikitnya 24 orang dan menghancurkan lebih dari 12 ribu bangunan, sebagaimana dikutip dari CBS News. Setidaknya 200 ribu penduduk juga dievakuasi.
Lokasi kebakaran juga terus meluas, bukan hanya wilayah Palisades, tetapi juga Eaton, dan kebakaran lainnya. Kebakaran Palisades sejak 7 Januari membakar lebih dari 23.700 hektar lahan.
Peristiwa ini dinilai jadi kebakaran hutan paling besar di wilayah tersebut. Kejadian ini diduga bermula dari kebakaran semak belukar saat angin kencang menerjang wilayah tersebut. []