Sebaliknya, jika nota dinas itu abal-abal, begitu mudahkan stempel instansi pemerintah itu beredar sebagai alat permainan oknum?
Aceh Utara-Nila setitik rusak susu Sebelanga, pribahasa ini sepertinya sedang dialamatkan ke Kadis Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifudin.
Buah perkara ini muncul setelah salah seorang Bidan yang bertugas di Puskesmas Syamtalira Bayu, Idarwati ‘mendadak’ dipindah tugaskan ke UPTD Puskesmas tersebut.
Belasan tahun ia mengabdi tak ada angin tiada hujan, tugasnya sebagai perangkat medis di Puskesmas Syamtalira Bayu, aman-aman saja.
Dilihat PENAPOST.NET dalam salinan Nota Dinas bernomor 875.1/1370, tertanggal 27 Mei 2024 yang dibubuhi tanda tangan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifudin disertai stempel lembaga itu, dengan perihal penunjukan tempat tugas terhadap Idarwati.
Dalam nota dinas tersebut dijelaskan bahwa, penunjukan tugas dimaksud untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada UPTD Puskesmas Dewantara di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara.
Itu sebab, ditunjukkannya Idarwati, bidan Penyelia pada UPTD Puskesmas Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Menariknya lagi, nota dinas tersebut juga di tujukan tembusan kepada Ka. BPSDM Aceh Utara, Ka. UPTD Puskesmas Syamtalira Bayu dan Ka. UPTD Puskesmas Dewantara.
Ironisnya, walau nota dinas terhitung sejak 3 Juni 2024, namun menurut pengakuan Idarwati, saat dirinya mengkonfirmasi ke tempat tugas baru itu justru namanya tidak ada disana.
Nah, jika nota dinas itu benar mengapa nama Idarwati tidak tertera disana. Sebaliknya, jika nota dinas itu abal-abal, begitu mudahkan stempel instansi pemerintah itu beredar sebagai alat permainan oknum?
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Kadis Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifudin, memilih irit bicara saat dikonfirmasi terkait perihal yang menimpa Idarwati.
“Pak Kadis sedang ada kegiatan di Lhok Beuringen,” tulisnya singkat melalui aplikasi pesan WhatsApp. Entahlah, biar waktu yang menjawab. []